ADVERBIA
Abverdia adalah kata
yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbial lain.
1. Adverbia dari segi bentuknya
Terbagi menjadi
Ø Adverbial
tunggal
Adverbial yang berupa kata dasar tunggal
dapat dibedakan menjadi
1. Adverbia
yang berupa kata dasar
Adverbia yang berupa kata dasar hanya
berdiri atas satu kata dasar. Contohnya yaitu
v Bahasa
Indonesia : adik baru membeli sepatu baru
v Bahasa
daerah : adek bau memboli sepatu abu
v Bahasa
Indonesia : pekerjaannya hampir selesai
v Bahasa
daerah : kojonyo hampe selosai
v Bahasa
Indonesia :ibunya sudah kembali dari Jakarta
v Bahasa
daerah : umaknyo udah balek dai Jakarta
v Bahasa
Indonesia : mobil tua ini lebih mahal
v Bahasa
daerah : mobil tuo iko lobeh mahal
2. Adverbaia
yang berupa kata berafiks
Adverbia yang berupa kata berafiks
diperoleh dengan menambahkan gabungan afiks se-nya atau afiks –nya pada kata
dasar. Contohnya yaitu:
v Bahasa
Indonesia : sebaiknya kita saling
memaafkan.
v Bahasa
daerah : eloknyo kito saling memaafkan.
v Bahasa
Indonesia : sebenarnya dia orang yang baik.
v Bahasa
daerah : sebernarnyo dio u’ang elok.
v Bahasa
Indonesia : sampah ini secepatnya di bersihkan.
v Bahasa
daerah : sampah iko secepatnyo
dibersihkan.
v Bahasa
Indonesia : selayaknya dia mendapatkan upah yang banyak.
v Bahasa
daerah : seeloknya dio mendepekan upah yang banyak.
v Bahasa
Indonesia : sebernya dia mencintai orang lain.
v Bahasa
daerah : sebernyo dio mencintoi u’ang
laen.
3. Adverbia
yang berupa kata ulang
Adverbia terbagi lagi yaitu
1) Adverbial
yang berupa pengulangan kata dasar.
Contohnya yaitu:
v Bahasa
Indonesia : sebaik-baiknya dia harus pergi.
v Bahasa
daerah : seelok-eloknyo dio harus poi.
v Bahasa
Indonesia : manis-manis semua buah ini.
v Bahasa
daerah : manih-manih semuo buah iko.
v Bahasa
indonesia : diam-diam dia pergi.
v Bahasa
daerah : diam-diam dio poi.
2) Adverbial
yang berupa pengulangan kata dasar dengan penambahan prefiks se.
Contohnya yaitu :
v Bahasa
Indonesia :selincah-lincahnya tupai pasti akan jatuh juga.
v Bahasa
daerah : selige-ligenyo tupai jatuh jugo.
v Bahasa
Indonesia : sepandai-pandai apapun dia jangan sombong.
v Bahasa
daerah : sepabdae-pandaenyo dio usah sombong.
3) Adverbia
yang berupa pengulangan kata dasar dengan penambahan sufiks –an.
Contohnya yaitu:
v Bahasa
Indonesia : mainan kuda-kudaan itu sangat mahal.
v Bahasa
daerah : maenan kudo-kudoan itu mahal
v Bahasa
Indonesia : nenek berjuang mati-matian melawan penyakitnya
v Bahasa
daerah : andong bejuang mati-matian melawan penyakitnyo
4) Adverbia
yang berupa pengulangan kata dasar dengan penambahan gabungan afiks se-nya: ,
contohnya yaitu :
v Bahasa
Indonesia :sesabar-sabarnya dia pasti akan marah juga.
v Bahasa
daerah : sesabo-sabonyo dio pasti ma’ah jugo.
v Bahasa
Indonesia : kami sudah berjuang sekuat-kuatnya
v Bahasa
daerah : kami udah bejuang sekuat-kuatnyo.
2.
Adverbial gabungan
Adverbial
gabungan terdiri dari dua adverbia yang berupa kata dasar. Terbagi atas :
1). Adverbia yang berdampingan
Contohnya yaitu :
v Bahasa
Indonesia : penyakitnya belum pernah disembuhkan.
v Bahasa
daerah : penyakiknyo bolum ponah
disombohkan.
v Bahasa
indonesia : adik seringkali bermain bola .
v Bahasa
dearah : adek so’eng bemain bola.
2). Adverbial yang tidak berdampingan.
Contohnya yaitu :
v Bahasa
Indonesia : kamu hanya pandai berbohong saja.
v Bahasa
daerah : kamu hanyo pandai bebohobg sajo.
v Bahasa
Indonesia : kakak sangat bahagia mendapatkan juara Satu.
v Bahasa
daerah : akak sangat bagagia mendapekan juara satu.
3.
Adverbia
dari segi perilaku sintaksisnya.
Perilaku
sintaksis adverbial dapat dilihat berdasarkan terhadap atau bagian kalimat yang
dijelaskan oleh adverbial yang bersangkutan dasar itu,dapat dibedakan sebagai
berikut:
1) Adverbial
yang mendahulukan kata yang diterangkan.
Contohnya
yaitu :
v Bahasa
Indonesia : abang lebih tinggi dari adik.
v Bahasa
dearah : abang lobeh tinggi dai adek.
v Bahasa
Indonesia : baju gaun itu sangat cantik.
v Bahasa
daerah : baju kombang itu sangat cantek.
v Bahasa
Indonesia : ibu hanya memasak nasi goring.
v Bahasa
daerah : umak hanyo memasak nasi go’eng.
2) Adverbia
yang mengikuti kata yang diterapkan.
Contohnya yaitu :
v Bahasa
Indonesia : bajunya merah sekali
v Bahasa
daerah : bajunyo meah botul
v Bahasa
Indonesia : bagus nian rumah baru itu
v Bahasa
daerah : eloknya umah bau tu
3) Adverbia
yang mendahulukan atau mengikuti kata yang diterapkan.
Contohnya yaitu:
v Bahasa
Indonesia : mobil mewah itu sangat mahal.
v Bahasa
daerah : mobil elok tu sangat mahal.
v Bahasa
indonesai : kakak segera pergi kesekolah.
v Bahasa
daerah : akak copek poi kesekolah.
4) Adverbia
yang mendahulukan dan mengikuti kata yang diterangkan.
Contohnya yaitu :
v Bahasa
Indonesia : ayah yakin kalau mimpinya benar
v Bahasa
daerah : ayah percayo mimpinyo botul.
v Bahasa
Indonesia : senyumannya manis sekali.
v Bahasa
daerah : sonyumannyo manih botul.
4. Adverbia dari segi perilaku
semantisnya.
Berdasarkan
perilaku semantisnya dapat dibedakan beberapa yaitu :
1). Adverbial kualitatif.
Adalah adverbial yang menggambarkan
makna yang berhubungan dengan tingkat, derajat, atau mutu. Contohnya yaitu:
v Bahasa
Indonesia : ayah paling suka makan nasi uduk.
v Bahasa
daerah : ayah paling suko makan nasi lomak.
v Bahasa
Indonesia : penampilannya kurang sempurna.
v Bahasa
daerah : tampilannyo ku’ang elok.
2). Adverbia kuantitatif
Adalah menggambarkan makna dengan
jumlah. Contoh yaitu:
v Bahasa
Indonesia : lukanya cukup parah.
v Bahasa
daerah : lukonyo pa’ah.
3). Adverbia limitatif.
Adalah adverbial yang menggambarkan
makna yang berhubungan dengan pembatasan.contohnya yaitu :
v Bahasa
Indonesia : kakak hanya berlibur ke pantai
v Bahasa
daerah : akak hanyo belibu kepanate
4). Adverbial frekuentatif.
Adalah adverbia yang menggambarkan makna
yang berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan
adverbia. Contohnya yaitu:
v Bahasa
Indonesia : ayah selalu membaca Koran di pagi hari.
v Bahasa
daerah : ayah so’eng membaco Koran di pagi hai.
5) Adverbial
kewaktuan.
Adalah adverbial yang menggambarkan
makna yang berhubungan dengan saat terjadinya peristiwa yang diterapkan oleh adverbial itu. Contohnya
yaitu:
v Bahasa
Indonesia : kakak baru diterima dari pekerjaanya .
v Bahasa
daerah : akak bau diteramo dai pekojoann.
6) Adverbia
kecaraan.
Adalah adverbia yang menggambarkan makna
yang berhubungan dengan bagaimana peristiwa yang diterangkan oleh adverbia itu
berlangsung atau terjadi. Contohnya yaitu :
v Bahasa
Indonesia : adik pelan-pelan menyapu rumah.
v Bahasa
daerah : adek polan-polan menyapu umah.
7) Adverbia
kontranstif
Adalah adverbial yang menggambarkan pertentangan
dengan makna kata atau hal yang dinyatakan sebelumnya. Contohnya yaitu :
v Bahasa
Indonesia : jangan memberi harapan, kalau malahan menolaknya.
v Bahasa
daerah : jangan memboi harapan , kalau tak ondak
8) Adverbia
keniscayaan.
Adalah adverbial yang menggambarkan
makna yang berhubungan dengan kepastian tentang keberlangsungan atau terjadinya
hal atau peristiwa. Contohnya yaitu:
v Bahasa
Indonesia : dia tentu mendapatkannya.
v Bahasa
daerah : dio tontu mendapekannya.
v Bahasa
Indonesia : kami pasti akan mendapatkannya.
v Bahasa
daerah : kami pasti mendepekannyo.
5. Adverbia konjungtif.
Adalah
adverbial yang menghubungkan satu klausa atau kalimat dengan klausa atau
kalimat yang alin. Contohnya yaitu:
v Bahasa
Indonesia : masalah yang dihadapinya memang gawat. Sesungguhnya, hal itu sudah
dia ramalkan sebelumnya.
v Bahasa
daerah : masalah yang sodang dihadapi gawat. Sebotulnyo, udah dio ramalkan.
6. Adverbia pembuka wacana.
Contohnya
yaitu :
v Bahasa
Indonesia : Adapun terbongkarnya rahasia pembunuhan itu berawal dari kecurigaan
masyarakat terhadap tingkah laku pak kandir yang aneh.
v Bahasa
daerah : adopun tebongkannyo rahasio itu beawal dai anehnyo tingkah laku pak
kandir .
7. Adverbia dan kelas kata lain.
Terbagi
lagi atas beberapa yaitu :
1). Adverbial deverbal.
Dibentuk dari dasra kategori verba.
Contohnya yaitu:
v Bahasa
Indonesia : ayah akan pergi kira-kira satu jam lagi.
v Bahasa
daerah : ayah nak poi kiyo-kiyo satu jam leh.
v Bahasa
Indonesia : terlalu cepat dia meninggalkan mu.
v Bahasa
daerah : pa’ah botul dio poi.
2). Adverbia deadjektival.
Melalui reduplikasi maupun afiksasi .
contohnya yaitu:
v Bahasa
Indonesia : sebaiknya kamu yang menjauh.
v Bahasa
daerah : seeloknya awak yang poi.
v Bahasa
Indonesia : penyakitnya sebenarnya sangat parah .
v Bahasa
daerah : penyaki sebotulnyo sangat pa’ah.
3). Adverbia denominal.
Dibentuk dari dasar yang berkatogori
nomina. Contohny yaitu:
v Bahasa
Indonesia : rumah itu rupanya sudah diroboh.
v Bahasa
daerah : umah itu uponyo udah ditumbangan.
v Bahasa
Indonesia : mobil itu agaknya sudah rusak.
v Bahasa
daerah : mobil itu asonyo udah usak.
4). Adverbia denumeral
Contohnya yaitu:
v Bahasa
Indonesia : sedikit sekali pemberiannya.
v Bahasa
dearah : siki botul pemboiinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar