Minggu, 02 Maret 2014

adverbia (bahasa melayu Rohil)



ADVERBIA
Abverdia adalah kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbial lain.
1.      Adverbia dari segi bentuknya
Terbagi menjadi
Ø  Adverbial tunggal
Adverbial yang berupa kata dasar tunggal dapat dibedakan menjadi
1.      Adverbia yang berupa kata dasar
Adverbia yang berupa kata dasar hanya berdiri atas satu kata dasar. Contohnya yaitu
v  Bahasa Indonesia : adik baru membeli sepatu baru
v  Bahasa daerah : adek bau memboli sepatu abu
v  Bahasa Indonesia : pekerjaannya hampir selesai
v  Bahasa daerah : kojonyo hampe selosai
v  Bahasa Indonesia :ibunya sudah kembali dari Jakarta
v  Bahasa daerah : umaknyo udah balek dai Jakarta
v  Bahasa Indonesia : mobil tua ini lebih mahal
v  Bahasa daerah : mobil tuo iko lobeh mahal  
2.      Adverbaia yang berupa kata berafiks
Adverbia yang berupa kata berafiks diperoleh dengan menambahkan gabungan afiks se-nya atau afiks –nya pada kata dasar. Contohnya yaitu:
v  Bahasa Indonesia  : sebaiknya kita saling memaafkan.
v  Bahasa daerah : eloknyo kito saling memaafkan.
v  Bahasa Indonesia : sebenarnya dia orang yang baik.
v  Bahasa daerah : sebernarnyo dio u’ang elok.
v  Bahasa Indonesia : sampah ini secepatnya di bersihkan.
v  Bahasa daerah  : sampah iko secepatnyo dibersihkan.
v  Bahasa Indonesia : selayaknya dia mendapatkan upah yang banyak.
v  Bahasa daerah : seeloknya dio mendepekan upah yang banyak.
v  Bahasa Indonesia : sebernya dia mencintai orang lain.
v  Bahasa daerah : sebernyo dio  mencintoi u’ang laen.

3.      Adverbia yang berupa kata ulang
Adverbia terbagi lagi yaitu
1)      Adverbial yang berupa pengulangan kata dasar.
Contohnya yaitu:
v  Bahasa Indonesia : sebaik-baiknya dia harus pergi.
v  Bahasa daerah : seelok-eloknyo dio harus poi.
v  Bahasa Indonesia : manis-manis semua buah ini.
v  Bahasa daerah : manih-manih semuo buah iko.
v  Bahasa indonesia : diam-diam dia pergi.
v  Bahasa daerah : diam-diam dio poi.

2)      Adverbial yang berupa pengulangan kata dasar dengan penambahan prefiks se.
Contohnya yaitu :
v  Bahasa Indonesia :selincah-lincahnya tupai pasti akan jatuh juga.
v  Bahasa daerah : selige-ligenyo tupai jatuh jugo.
v  Bahasa Indonesia : sepandai-pandai apapun dia jangan sombong.
v  Bahasa daerah : sepabdae-pandaenyo dio usah sombong.
3)      Adverbia yang berupa pengulangan kata dasar dengan penambahan sufiks –an.
Contohnya yaitu:
v  Bahasa Indonesia : mainan kuda-kudaan itu sangat mahal.
v  Bahasa daerah : maenan kudo-kudoan itu mahal
v  Bahasa Indonesia : nenek berjuang mati-matian melawan penyakitnya
v  Bahasa daerah : andong bejuang mati-matian melawan penyakitnyo
4)      Adverbia yang berupa pengulangan kata dasar dengan penambahan gabungan afiks se-nya: , contohnya yaitu :
v  Bahasa Indonesia :sesabar-sabarnya dia pasti akan marah juga.
v  Bahasa daerah : sesabo-sabonyo dio pasti ma’ah jugo.
v  Bahasa Indonesia : kami sudah berjuang sekuat-kuatnya
v  Bahasa daerah : kami udah bejuang sekuat-kuatnyo.
2.      Adverbial gabungan
Adverbial gabungan terdiri dari dua adverbia yang berupa kata dasar. Terbagi atas :
1). Adverbia yang berdampingan
Contohnya yaitu :
v  Bahasa Indonesia : penyakitnya belum pernah disembuhkan.
v  Bahasa daerah  : penyakiknyo bolum ponah disombohkan.
v  Bahasa indonesia : adik seringkali bermain bola .
v  Bahasa dearah : adek so’eng bemain bola.
2). Adverbial yang tidak berdampingan.
Contohnya yaitu :
v  Bahasa Indonesia : kamu hanya pandai berbohong saja.
v  Bahasa daerah : kamu hanyo pandai bebohobg sajo.
v  Bahasa Indonesia : kakak sangat bahagia mendapatkan juara Satu.
v  Bahasa daerah : akak sangat bagagia mendapekan juara satu.
3.      Adverbia dari segi perilaku sintaksisnya.
Perilaku sintaksis adverbial dapat dilihat berdasarkan terhadap atau bagian kalimat yang dijelaskan oleh adverbial yang bersangkutan dasar itu,dapat dibedakan sebagai berikut:
1)      Adverbial yang mendahulukan kata yang diterangkan.
Contohnya yaitu :
v  Bahasa Indonesia : abang lebih tinggi dari adik.
v  Bahasa dearah : abang lobeh tinggi dai adek.
v  Bahasa Indonesia : baju gaun itu sangat cantik.
v  Bahasa daerah : baju kombang itu sangat cantek.
v  Bahasa Indonesia : ibu hanya memasak nasi goring.
v  Bahasa daerah : umak hanyo memasak nasi go’eng.
2)      Adverbia yang mengikuti kata yang diterapkan.
Contohnya yaitu :
v  Bahasa Indonesia : bajunya merah sekali
v  Bahasa daerah : bajunyo meah botul
v  Bahasa Indonesia : bagus nian rumah baru itu
v  Bahasa daerah : eloknya umah bau tu
3)      Adverbia yang mendahulukan atau mengikuti kata yang diterapkan.
Contohnya yaitu:
v  Bahasa Indonesia : mobil mewah itu sangat mahal.
v  Bahasa daerah : mobil elok tu sangat mahal.
v  Bahasa indonesai : kakak segera pergi kesekolah.
v  Bahasa daerah : akak copek poi kesekolah.
4)      Adverbia yang mendahulukan dan mengikuti kata yang diterangkan.
Contohnya yaitu :
v  Bahasa Indonesia : ayah yakin kalau mimpinya benar
v  Bahasa daerah : ayah percayo mimpinyo botul.
v  Bahasa Indonesia : senyumannya manis sekali.
v  Bahasa daerah : sonyumannyo manih botul.
4.      Adverbia dari segi perilaku semantisnya.
Berdasarkan perilaku semantisnya dapat dibedakan beberapa yaitu :
1). Adverbial kualitatif.
Adalah adverbial yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat, derajat, atau mutu. Contohnya yaitu:
v  Bahasa Indonesia : ayah paling suka makan nasi uduk.
v  Bahasa daerah : ayah paling suko makan nasi lomak.
v  Bahasa Indonesia : penampilannya kurang sempurna.
v  Bahasa daerah : tampilannyo ku’ang elok.
2). Adverbia kuantitatif
Adalah menggambarkan makna dengan jumlah. Contoh yaitu:
v  Bahasa Indonesia : lukanya cukup parah.
v  Bahasa daerah : lukonyo pa’ah.
3). Adverbia limitatif.
Adalah adverbial yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan pembatasan.contohnya yaitu :
v  Bahasa Indonesia : kakak hanya berlibur ke pantai
v  Bahasa daerah : akak hanyo belibu kepanate
4). Adverbial frekuentatif.
Adalah adverbia yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia. Contohnya yaitu:
v  Bahasa Indonesia : ayah selalu membaca Koran di pagi hari.
v  Bahasa daerah : ayah so’eng membaco Koran di pagi hai.
5)      Adverbial kewaktuan.
Adalah adverbial yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan saat terjadinya peristiwa  yang diterapkan oleh adverbial itu. Contohnya yaitu:
v  Bahasa Indonesia : kakak baru diterima dari pekerjaanya .
v  Bahasa daerah : akak bau diteramo dai pekojoann.
6)      Adverbia kecaraan.
Adalah adverbia yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan bagaimana peristiwa yang diterangkan oleh adverbia itu berlangsung atau terjadi. Contohnya yaitu :
v  Bahasa Indonesia : adik pelan-pelan menyapu rumah.
v  Bahasa daerah : adek polan-polan menyapu umah.
7)      Adverbia kontranstif
Adalah adverbial yang menggambarkan pertentangan dengan makna kata atau hal yang dinyatakan sebelumnya. Contohnya yaitu :
v  Bahasa Indonesia : jangan memberi harapan, kalau malahan menolaknya.
v  Bahasa daerah : jangan memboi harapan , kalau tak ondak
8)      Adverbia keniscayaan.
Adalah adverbial yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan kepastian tentang keberlangsungan atau terjadinya hal atau peristiwa. Contohnya yaitu:
v  Bahasa Indonesia : dia tentu mendapatkannya.
v  Bahasa daerah : dio tontu mendapekannya.
v  Bahasa Indonesia : kami pasti akan mendapatkannya.
v  Bahasa daerah : kami pasti mendepekannyo.
5.      Adverbia konjungtif.
Adalah adverbial yang menghubungkan satu klausa atau kalimat dengan klausa atau kalimat yang alin. Contohnya yaitu:
v  Bahasa Indonesia : masalah yang dihadapinya memang gawat. Sesungguhnya, hal itu sudah dia ramalkan sebelumnya.
v  Bahasa daerah : masalah yang sodang dihadapi gawat. Sebotulnyo, udah dio ramalkan.
6.      Adverbia  pembuka wacana.
Contohnya yaitu :
v  Bahasa Indonesia : Adapun terbongkarnya rahasia pembunuhan itu berawal dari kecurigaan masyarakat terhadap tingkah laku pak kandir yang aneh.
v  Bahasa daerah : adopun tebongkannyo rahasio itu beawal dai anehnyo tingkah laku pak kandir .
7.      Adverbia dan kelas kata lain.
Terbagi lagi atas beberapa yaitu :
1). Adverbial deverbal.
Dibentuk dari dasra kategori verba. Contohnya yaitu:
v  Bahasa Indonesia : ayah akan pergi kira-kira satu jam lagi.
v  Bahasa daerah : ayah nak poi kiyo-kiyo satu jam leh.
v  Bahasa Indonesia : terlalu cepat dia meninggalkan mu.
v  Bahasa daerah : pa’ah botul dio poi.
2). Adverbia deadjektival.
Melalui reduplikasi maupun afiksasi . contohnya yaitu:
v  Bahasa Indonesia : sebaiknya kamu yang menjauh.
v  Bahasa daerah : seeloknya awak yang poi.
v  Bahasa Indonesia : penyakitnya sebenarnya sangat parah .
v  Bahasa daerah : penyaki sebotulnyo sangat pa’ah.
3). Adverbia denominal.
Dibentuk dari dasar yang berkatogori nomina. Contohny yaitu:
v  Bahasa Indonesia : rumah itu rupanya sudah diroboh.
v  Bahasa daerah : umah itu uponyo udah ditumbangan.
v  Bahasa Indonesia : mobil itu agaknya sudah rusak.
v  Bahasa daerah : mobil itu asonyo udah usak.
4). Adverbia denumeral
Contohnya yaitu:
v  Bahasa Indonesia : sedikit sekali pemberiannya.
v  Bahasa dearah : siki botul pemboiinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar